Upacara Nyadar
Upacara nyadar merupakan upacara tradisional yang bersifat ritual yang dilaksanakan setiap tahun secara bersama-sama oleh masyarakat Pinggir Papas (kecamatan Kalianget ) dan desa Kebun Dadap ( kecamatan Saronggi, kabupaten Sumenep ). Upacara nyadar ini pada dasarnya adalah “nyekar” yang artinya mengunjungi makam-makam leluhur yang letaknya di desa Kebun Dadap. Upacara nyadar ini bertujuan untuk memohon kemurahan dan kesejahteraan kepada Sang Pencipta. Selain itu untuk mengenang kembali jasa-jasa Ki Anggosito. Karena berkat beliaulah masyarakat Pinggir Papas dan Kebun Dadap dapat mempelajari tata cara membuat garam, yang sampai saat ini menjadi mata pencaharian mereka.
Dari dulu hingga sekarang pelaksanaan upacara nyadar selalu dilaksanakan pada hari jumat, dikarenakan masyarakat Pinggir Papas dan Kebun Dadap memercayai bahwa hari jumat adalah hari yanh paling baik.
Upacara nyadar dilaksanakan dalam tiga periode. Pelaksanaan nyadar periode pertama yaitu saat para petani garam mulai menggarap lahan garam hingga menjadi garam. Perode kedua yaitu saat dimulainya para petani garam memanen garamnya, dan pelaksanaan nyadar yang ketiga adalah saat garam yang dibuat sudah sampai di masing-masing rumah para petani garam. Oleh karena itulah upacara nyadar yang ketiga ini diberi nama ”nyadar bengkoan” (dalam bahasa Madura) yang artinya upacara nyadar yang dilakukan di rumah saja. Keesokan harinya,yaitu pada hari sabtu dilaksanakanlah ”kaom” yang dipimpin oleh sesepuh Pinggir Papas yang memakai baju berciri khas yaitu baju tambal seribu. Pada malam sebelum pelaksanaan kaom diadakan upacara permohonan kesejahteraan kepada Yang Maha Kuasa yang juga dipimpin oleh sesepuh di atas mulai dari tengah malam sampai fajar menjelang pagi di kuburan yang dianggap keramat di desa Kebun Dadap.
Setelah selesai upacara, secara bersama-sama menuju sungai Saroka dan menuju sungai Pinggir Papas dengan membawa semua sesaji untuk dibagikan. Disana mereka menikmati lomba dayung sampan. Lomba dayung sampan ini sebenarnya dilakukan beberapa tahun lalu. Sekarang ditiadakan, hanya pihak-pihak tertentu yang menyewakan sampannya unrtuk lomba dan kebanyakan sampan-sampan mereka digunakan untuk transportasi (trasportasi penyabrangan).
01.31
Merry ariansyah
,
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to " "
Posting Komentar